Artikel Exec Talk oleh Shahnawaz Siraj, Director of Technology | Intelligent Connectivity di MediaTek
AI tengah merevolusi berbagai industri, dan tanpa terkecuali, kini menjadi kata kunci utama dalam dunia jaringan. Para vendor dan produsen peralatan berlomba menawarkan berbagai kasus penggunaan AI untuk jaringan, seperti manajemen konfigurasi, jaringan otonom (self-driving network), deteksi anomali, visibilitas aplikasi dan QoS (Quality of Service), hingga layanan lokasi. Namun, perbedaannya terletak pada eksekusi: seberapa andal dan skalabel solusi tersebut dijalankan.
Pada perangkat pengguna akhir, peran AI sangat jelas, terjemahan langsung, pengeditan gambar, dan asisten suara. Di cloud, perannya bahkan lebih nyata: cloud adalah “samudra” tempat semua data mengalir, di sanalah beban kerja AI terpusat dapat melihat gambaran besar, menghubungkan pola dari jutaan perangkat dan jaringan. Dari sinilah muncul berbagai use case seperti deteksi anomali dan sebagainya.
Namun, pertanyaan yang lebih menantang adalah bagaimana AI membentuk kembali “edge”, khususnya edge Wi-Fi.
Di rumah, gateway menjadi titik komputasi edge yang logis sebelum lalu lintas data menuju ke cloud — terlebih karena kini Wi-Fi terintegrasi sudah menjadi standar.
Untuk lingkungan enterprise, definisi “edge” bisa lebih kompleks. Apakah yang dimaksud WAN edge (seperti SD-WAN atau secure gateway), ataukah access point (AP) tempat perangkat klien terhubung? Jika meniru analogi di rumah, WAN edge tetap menjadi lokasi paling masuk akal untuk beban kerja AI yang lebih berat.
Pendekatan ini paling baik dalam menjawab tantangan utama seperti ketepatan data, respons real-time, latensi rendah, privasi, serta efisiensi bandwidth jaringan.
Yang kemudian memunculkan pertanyaan yang lebih sulit: apa peran unik AP (Access Point) dalam AI di edge?
Kenyataannya, industri belum menemukan terobosan besar “AI-on-AP”, dan itu tidak masalah. Peran AP tidak harus menjalankan AI secara langsung, melainkan bersiap menghadapi pergeseran lalu lintas data yang akan ditimbulkan oleh AI, melalui kemampuan pemrograman yang lebih fleksibel, peningkatan QoS, dan platform yang lebih adaptif. Di sinilah AP dapat memberikan dampak nyata, membalikkan arah pembicaraan sepenuhnya: bukan hanya AI untuk Wi-Fi, tapi juga Wi-Fi untuk AI.
Apakah jaringan Wi-Fi siap menghadapi pola lalu lintas baru yang tidak dapat diprediksi akibat aplikasi AI? Perangkat pengguna akan semakin cerdas dan melakukan inferensi secara lokal, tetapi itu tidak akan mengurangi beban jaringan. Sebaliknya, hal ini akan menciptakan pola baru yang tak menentu, lonjakan lalu lintas berkecepatan tinggi, kebutuhan latensi rendah, serta aliran data dinamis antara perangkat dan cloud. Artinya, peran Wi-Fi tidak hanya tentang meningkatkan bandwidth, tetapi juga tentang ketahanan (resilience), kemampuan beradaptasi, dan kesiapan menghadapi lalu lintas masa depan yang bahkan belum kita bayangkan hari ini.
Industri kini bergerak menuju standarisasi di area ini. Dalam kelompok IEEE 802.11, tim AI/ML sedang mengeksplorasi bagaimana AI dapat diintegrasikan langsung ke dalam Wi-Fi. Beberapa kasus penggunaan yang tengah dibahas antara lain meningkatkan performa WLAN, misalnya AP dapat memanfaatkan kemampuan dinamis AI/ML untuk membantu STA (station) memilih parameter konfigurasi optimal secara proaktif dan memungkinkan AI/ML dijalankan di atas WLAN itu sendiri, seperti mendukung federated learning di seluruh jaringan Wi-Fi.
Sebagai pemimpin inovasi dan teknologi, MediaTek melihat diri kami sebagai enabler. Kami mengembangkan dan menyediakan platform lengkap, hardware dan software, dilengkapi dengan SDK, tools, dan referensi use case agar mitra serta pelanggan kami dapat berinovasi lebih jauh. Baik itu dalam mengoptimalkan QoS menggunakan AI, menyediakan hook untuk analitik edge dan troubleshooting, maupun mempersiapkan AP menghadapi beban kerja masa depan yang belum dibayangkan, tujuan kami sederhana: memastikan bahwa Wi-Fi bukan hanya mengikuti AI, tetapi memberdayakannya.
Masa depan AI akan bergantung pada jaringan yang membawanya. Dan kini, Wi-Fi, lebih dari sebelumnya, berada di garis depan.